Alhamdulillah… akhirnya beberapa artwork saya yang sempat melanglang buana akhirnya pulang… sempat ikut ke Hongkong, sempat ikut ke Jakarta.. padahal saya belum pernah ke Hongkong, dan jujur saya belum pernah juga ke Jakarta hehehehe… saya benar2 tipikal orang kampung yang sodara-sodaranya semua di kampung yang sama atau masih dalam satu kabupaten atau masih dalam satu propinsi.. sehingga tidak perlu terlalu banyak travelling ke luar kota antarkota antarpropinsi hihihihihi.. 😀
Month: May 2014
Tantangan Kesabaran
Setiap harinya kita diberi kesempatan untuk (masih) menjalani hidup. Dan jujur, ada begitu banyak hal yang patut disyukuri. Either itu menyenangkan atau memprihatinkan..hehehehe… Saya masih ingat.. seperti yang disampaikan oleh Dalai Lama, “Kamu harus berterimakasih pada orang-orang yang telah memberikanmu kesempatan untuk belajar bersabar, meskipun perlu melalui hal-hal yang menyebalkan” 🙂 Yaaa.. karena “menyebalkan” atau “menyenangkan” merupakan hasil dari proses persepsi dan penilaian kognitif kita sendiri.. ya ga? 🙂
Sudah biasa kalau dalam dunia kreatif, ide-ide harus terus bermunculan.. back plan harus selalu disiapkan… berbagai opsi dijadikan penawaran.. demikian juga saat saya mengerjakan sebuah gelang, pesanan seseorang di Palembang. Dari awal, saya sudah menebak bahwa ybs adalah tipe konsumen “labil” ee ternyata beneran.. 😦 Continue reading “Tantangan Kesabaran”
Enjoying Solitude
Sabtu malam adalah kesempatan bagi saya untuk santai membaca buku, terutama di atas jam 9 malam 🙂 Sabtu malam lalu saya melanjutkan bacaan saya tentang flow, yaitu buku Mihaly Csikzentmihalyi yang berjudul Flow: The psychology of optimal experience. Maunya sih belajar untuk memantapkan penelitian saya tentang flow ini 🙂
Saya sampai pada Chapter 8: Enjoying Solitude and Other People.
Studies on flow have demonstrated repeatedly that more than anything else, the quality of life depends on two factors: how we experience our work and our relationship with other people.
Only witches and shamans feel comfortable spending time by themselves.
Yaaa.. menurut pendapat saya pernyataan di atas benar sekali 🙂 Continue reading “Enjoying Solitude”
I will (never) give up on you
Kata seorang kawan, kata-kata ini menyiratkan “kenekatan”
Silly me, kenapa aku nggak nekat dari dulu ya? Banyak sekali keraguan dan kebimbangan untuk mengambil keputusan.. Kalau katamu sih, “Itu karena tidak berjodoh” 😦
Hahahaha.. ada satu buku bagus yang sedang kubaca, tentang Psychology of Human Strength.. Continue reading “I will (never) give up on you”
I love you, I do.
I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you, I love you… I do.
Ambang Petang
Sebuah tulisan di penghujung tahun 2009…
Ambang petang..
Pantai itu tampak mulai ditinggalkan para pengunjungnya. Aroma sepi senja dan beku malam mulai menguar sejauh mata memandang pada hambaran permadani bergelombang yang berwarna biru jingga karena pantulan cahaya matahari kekuningan di ufuk barat. Suasana pantai itu seketika berubah muram, gelam, murung, dan penuh misteri.
Apa kabarmu hari ini?
Berkali-kali aku mengecek telepon genggamku hari ini. Sepi. Aku berharap ada balasan pesan darimu. Ternyata tidak. Tak apalah, selama ini bukankah keseharianku juga seperti itu?
Pertanyaan terakhirku padamu, adalah apakah apa yang kualami selama ini merupakan pertanda atau hanya caraku mereka-reka dan menerjemahkan keinginan dari alam bawah sadarku. Dan jawabmu adalah, “Pertanda nyata biasanya akan terbukti dalam beberapa waktu dengan sendirinya, keinginan hanya bisa terbukti dengan upaya dan susah payah.”
Oke, aku akan memasukkan semua pengalaman itu sebagai keinginan saja lah. Toh saat ini aku tidak bisa bersamamu.
Semua yang terjadi adalah kebetulan. Pertemuan-pertemuan itu, perasaan nyaman itu, adalah kebetulan acak dari alam semesta yang siapa saja dapat mengalaminya, tidak harus aku atau tidak selalu dirimu. Kenangan itu akan kusimpan rapat-rapat..