TOUGH brooch-pendant: My 2nd project using rough druzy cab

Wooohooooooo… whatta long title huh?

Yup, ini proyek kedua saya menggunakan druzy kasar. Setelah lebih 2 bulan druzy itu seakan terlupakan karena banyak mengerjakan pesanan, akhirnya saya punya waktu untuk berpikir mau dijadikan apa ya mereka ini… dan inilah percobaan kedua saya (masih ingat bros kucing tempo hari? itu yang pertama 🙂 )

Sooooo… begitulah, oya ini juga kali pertama saya nyoba bikin prong. Kayaknya memang lebih mudah pakai kawat kotak ya daripada kawat bunder begini.. soalnya ini licin banget dan kurang pas gitu… atau saya mungkin salah pilih ukuran kawat, yang ini kegedean mungkin ya, saya makenya yang ukuran 20ga / 0,8mm. Yah ga masalah sih, akan selalu ada yang pertama untuk semua hal yang kita lakukan 🙂 take the learning point-nya ajah..

I think it’s pretty fly 🙂

See… cantik kan?

Weeh kok dipuji-puji sendiri? Lho ya nggak papa kok, kita memang harus bisa objektif  pada diri sendiri, itu baru namanya pribadi yang berdaya (empowered).

Jangan hanya pandai memaki-maki diri dengan kata-kata negatif hanya sebagai bahan satire biar orang lain tau kalau kita sebenarnya nggak seburuk itu… hahahaha, bingung ya? Maksud saya, di budaya kita tu kan sering ya, dibilang jelek di depan orang-orang padahal maksudnya cuma basa-basi…

Contonya gini yang sering saya temui yaa.. :

Ada sebuah keluarga kecil dengan anak balita sedang berkunjung ke rumah kerabat mereka. Si toddler ini lari-larian di ruang tamu trus njatuhin air minum yang disuguhin tuan rumah. Ibu si toddler kmudian berkomentar, “Anak ini memang nakal, ga bisa disuruh diam sebentar aja.”

Nah lho, apa coba maksud si ibu bilang gitu? Maksudnya cuma basa-basi tapi dia nggak sadar pengaruh ucapannya ke pembentukan konsep diri si anak gimana nantinya, belum apa-apa sudah dicap sebagai anak nakal 😦

Nah…

kembali lagi ke karya…

Fakta bahwa seringnya kita mendapatkan sindiran seperti itu dalam kehidupan, membuat kita kurang bisa menghargai apa yang sudah kita lakukan. Kita selalu melihat kesuksesan besar dan mengabaikan kesuksesan kecil, yang sebenarnya justru patut kita apresiasi karena itu sangat berarti untuk pembentukan konsep diri yang positif.

Merendah (being humble) seperti filosofi padi itu memang benar, asal dilakukan secara sadar dan objektif. It’s sign of well-being, malah. Yang tidak sehat secara mental ya seperti yang saya contohkan tadi. Apakah maksud si ibu itu tadi merendah (being humble)? I don’t think soooo…

Bersikap objektif adalah salah satu langkah menjadi pribadi asertif. AND THAT REALLY MATTER.

Since success is very personal, I believe that we can’t compare our success with other people’s success. I mean that success plan suppose to rely on what we value and believe about our own personal circumstances, opportunities, and current life experiences.